Sabtu, 15 Oktober 2016

PA Kategorial GBKP Tgl. 16 - 22 Oktober 2016

PA MAMRE GBKP TGL. 16 - 22 OKTOBER 2016
Vic. Floreanado Kilanta Sembiring (Nando K. Sembiring)

Bencana Alam

Nats : Lukas 13:1-5
Tema : ULA MBERATI TEMAN SI BAS KEPICETEN
Tujun : Mamre Ngasup :
1) Nuriken kai-kai si arus ilakoken Mamre gelah la nambahi perbeben si ikenai mara/bencana
2) Mpegegehi ras nehken penampat man kalak si kena mara/bencana

Penjelasen Bahan Ogen & Renungen

Paksa Pulau Mentawai iterjang tsunami, sekalak pejabat negara mbereken pernyataan si la ncidahken rasa solidaritas ras empati. Arah akun media sosialna katakenna bencana si nimpa masyarakat Mentawi perbahan dosa-dosa si ilakoken masyarakat Mentawai. Pro kontra pe terjadi, lit si setuju janah lit ka si menyayangken statement si bage rupana darat arah sekalak pejabat tingkat nasional.
Adi sirenungken janah sibandingken masyarakat Mentawai ras para pejabat publik i Indonesia ise kin si meluatna dosana, masyarakat Mentawai si ndarami nafkah arah bertani ras erburu entah pejabat publik si munuh rakyat secara perlahan arah sikapna si koruptif ras manipulatif? Adi kin bencana ijadiken Tuhan jadi alatNa guna menghukum manusia perban dosa-dosana, ma arusna para pejabat negarata si madin kena bencana?
Adi siperdiateken Lukas 13:1-5, pola pikir si bage kepeken pernah ipake kalak Yahudi paksa jaman Tuhan Yesus. Kematen kerna hal-hal si la biasa, kemalangen, difabelitas ianggap balasan entah pe ukumen perbahan dosa-dosana si mbelin. Pola pikir “sebab-akibat” si rupana bage itentang Tuhan Yesus (Lukas 13:2,4) perbahan la ncidahken kekelengen si jadi inti pengajarenNa. Bencana si nimpa manusia la baci ikatagoriken sebage tanda manusia e erdosa, ah kerina misteri Dibata. Manusia la lit hakna menjadi hakim si menghakimi sapih-sapih ia. Sikap si arusna ibuat manusia e me kap jera (Lukas 13:3,5), maksud jera i jenda e me kap robah arah pola pemikiren si bage rupana, perbahan pemikiren si bage rupana la ncidahken kekelengen ras rasa solidaritas si iajarken Tuhan Yesus.
Jadi i ja posisi Mamre adi iidahna kalak si sangana i bas kepiceten nggeluh (banci perbahan bencana alam entah pe korban bencana sosial, moral dan ekonomi). Arusna sikap si ibuat Mamre e me kap sikap si empatik janah ncidahken solidaritasna selaku pengikut Kristus Yesus. Seri bagi motto geluh Mamre, MAMRE ERDIATE MAMRE ERPEMERE.
Arah sikap erdiati ras erpemere, Mamre ncidahken rasa solidaritasna man kalak si sangana i bas kepiceten arah aksi nyata baik materil entah pe imateril. E kerina ilakokan Mamre guna merespon keleng ate Dibata. Mari jadi Mamre si empati ras solider, mari sicidahken ku temanta si sangana i bas kepiceten maka keleng ate Dibata ia.

PA PERMATA GBKP TGL. 17 - 23 OKTOBER 2016
Nrs. Pdt. L. br. Sinuhadji (Bp. Rey Tarigan)

Manusia baru dalam perspektif Iman Kristen dan Konfesi GBKP

Bahan Alkitab : Efesus 4:17-24
Tema : AKU SEKARANG BUKAN AKU YANG DULU
Tujuan : Agar PERMATA GBKP :
1) Menjelaskan ciri-ciri kehidupan manusia yang lama dan manusia yang baru
2) Menjadi manusia baru di dalam Kristus

Penjelasan Bahan Alkitab

Menurut kitab Kisah Para Rasul, jemaat Efesus didirikan oleh Paulus (Kis. 18:19-21; 19:1-20; 20:17-38). Surat rasul Paulus kepada jemaat di Efesus dituliskan kurang lebih tahun 60 ketika rasul Paulus berada dalam penjara di kota Roma. Tujuan utama surat ini adalah agar jemaat Efesus semakin meneguhkan kesatuan di dalam Kristus setelah sebelumnya banyak ajaran sesat yang berusaha memecah belah kesatuan jemaat. Oleh karena itu banyak penekanan rasul Paulus tentang kesatuan di dalam Kristus di dalam surat ini (Kol. 2:11-22; 4:1-16; dsb.).
Secara khusus bahan Alkitab kita pada kesempatan ini menekankan tentang manusia baru di dalam Kristus. Pada ps. 4:1 rasul Paulus telah menegaskan tentang identitas Kristen yang jelas, yaitu yang seluruh kehidupannya berpadanan dengan identitas Kristen yang disandangnya. Ay. 17-19 merupakan gambaran kehidupan manusia lama yang dahulu pernah dilakukan oleh jemaat Efesus sebelum mengenal Kristus : tidak mengenal Allah, pikirannya gelap, tidak punya pengetahuan tentang Allah, keras kepala, tidak punya rasa malu, selalu mengikuti nafsu duniawi, hidup dalam keserakahan dan kecemaran sesuka hati yang menuju pada kebinasaan.
Pada ay. 20-24 rasul Paulus menegaskan bahwa ketika seseorang telah mengenal Kristus, belajar tentang Kristus (mendengar dan menerima pengajaran tentang Kristus), maka kehidupan yang lama harus ditinggalkan dan mulai menjalani kehidupan yang baru di dalam Kristus. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) ay. 23-24 dikatakan, “Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya. Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci”. Kehidupan yang baru di dalam Kristus merupakan proses terus-menerus menuju pada kedewasaan yang utuh di dalam Kristus (bdk. ps. 4:13), artinya kehidupan yang baru di dalam Kristus bukanlah merupakan peristiwa yang instan namun merupakan suatu proses yang perlahan tapi pasti. Ada peran manusia untuk mewujudkannya di bawah pimpinan Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada orang-orang percaya (bdk. ps. 1:17-18, dsb.). Hal-hal praktis etis kristiani ditunjukkan rasul Paulus pada ay. 25-32 sebagai wujud nyata kehidupan baru di dalam Kristus.

Aplikasi

Manusia baru dalam perspektif Iman Kristen sudah jelas dalam bahan Alkitab kita pada kesempatan ini dan dalam buku Bimbingan PA PERMATA GBKP. Sedangkan manusia baru dalam perspektif Konfesi GBKP belum diuraikan dalam buku Bimbingan PA PERMATA. Konfesi GBKP adalah pengakuan iman yang dirumuskan dalam konteks GBKP. Dalam Konfesi GBKP yang baru, tidak diuraikan secara khusus tentang manusia baru dalam bab khusus, melainkan tersirat dan tersebar dalam bab-bab sebagai berikut (huruf tebal miring menyiratkan hidup baru atau manusia baru di dalam Kristus) :
  • Bab I Alkitab. Alkitab adalah dasar kehidupan orang Kristen (Maz. 119:105) yang merupakan dasar pengajaran, nasehat dan penuntun tingkah laku (2 Tim. 3:16). Penghayatan isi Alkitab menjadikan hidup berbuah dalam kehidupan sehari hari (Gal. 5:22-23; Yak. 2:14-26; Yoh. 15:5).
  • Bab II Allah. Allah Roh Kudus adalah pribadi Allah; Roh Allah dan Roh Kristus (Roma 8:15-17). Dialah Penolong dan Penghibur yang dikaruniakan untuk mengajar, mengingatkan orang percaya akan kehendak Allah dan ajaran Yesus Kristus, dan menanamkan serta memelihara iman sampai kedatangan Yesus Kristus kembali (Yoh. 14:26; 2 Kor. 3:17).
  • Bab IV Manusia. Manusia diperlengkapi oleh Allah dengan hikmat dan akal budi serta dimahkotai dengan kemuliaan, hormat dan kuasa (Maz. 8:6-7). Manusia diciptakan dalam kesatuan tubuh, roh dan jiwa, yang harus dipelihara untuk kemuliaan Allah (Kej. 2:7; 1 Kor. 3:16, 6:17-20; 1 Tes. 5:23; Yak. 2:26).
  • Bab X Ibadah. Ibadah adalah ungkapan rasa syukur orang Kristen yang telah diselamatkan oleh Allah yang dinampakkan melalui pikiran, ucapan dan tindakan dalam kehidupannya (Roma 12:1; Yak. 2:17). Ibadah merupakan panggilan untuk memuliakan Allah melalui segala sesuatu yang diberikan Allah dalam hidup orang Kristen, baik pengetahuan, bakat atau talenta dan harta milik (1 Taw. 29:14; 1 Sam. 2:7). Ibadah dilakukan setiap saat dalam konteks ruang dan waktu dalam bentuk ibadah pribadi, ibadah rumah tangga, ibadah minggu maupun ibadah jemaat lainnya.
  • Bab XII Etika. Etika Kristen merupakan pengetahuan cara bersikap dan bertindak yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman nilai-nilai iman Kristen. Etika Kristen dibangun di atas dua sikap iman yang mendasar: mengasihi Allah, yang mengarahkannya kepada ketaatan iman terhadap hukum-hukum Allah sebagai petunjuk kehidupan (Mat. 7:24), dan mengasihi sesama, yang mengarahkannya kepada arti iman dalam kebersamaan hidup dengan sesama manusia (Kel. 20:8-11; Ibr. 10:25; 1 Kor. 14:40; Mat. 22:37-40; Ams. 8:30). Etika Kristen tidak bertujuan untuk memperoleh keselamatan tetapi merupakan buah atau ucapan syukur atas keselamatan yang telah diterima dari Allah (Ef. 2:8-10; Yak. 2).
  • Bab XIV Keselamatan. Keselamatan adalah pemulihan kembali citra Allah dalam diri manusia. Keselamatan merupakan inisiatif Allah yang mengasihi manusia (Yoh. 3:16). Oleh karena itu, keselamatan merupakan anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia (Ef. 2:8-9). Keselamatan dari Allah diterima oleh iman dan membuahkan hidup benar dan kudus sesuai firman Allah serta semangat melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang telah dianugerahkan Kristus (2 Pet. 3:14; Kol. 1:17, 3:15-17; 1 Pet. 1:16).
Dari uraian tentang manusia baru dalam perspektif Konfesi GBKP di atas dapat disimpulkan bahwa GBKP mengakui kehidupan yang baru di dalam Kristus (manusia baru) merupakan hal krusial yang harus nyata dalam hidup sehari-hari sebagai identitas yang jelas terlihat dan terbedakan dengan identitas-identitas lainnya. Persoalannya adalah, apakah kehidupan baru di dalam Kristus tersebut benar-benar nyata dalam hidup PERMATA? Yang bisa menjawabnya adalah PERMATA sendiri dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu cara yang tepat ketika kita mencoba mengevaluasinya adalah dengan bertanya kepada orang-orang di sekitar kita, misalnya bertanya kepada orang tua, saudara-saudara, teman-teman, dsb. Apakah hidup saya sudah mencerminkan hidup baru di dalam Kristus melalui cara berpikir, cara merasa, cara berbicara, dan cara bertingkah laku? Jika pada kenyataannya banyak yang mengatakan bahwa hidup kita belum mencerminkan hidup yang baru di dalam Kristus, maka kita harus mau memperbaharuinya.
Hal penting yang harus kita sadari adalah, hidup baru di dalam Kristus adalah suatu proses yang progresif, langkah yang maju menuju pada kesempurnaan Kristus. Ada peran Roh Kudus di dalamnya. Oleh karena itu kita harus meminta kepada Tuhan melalui doa-doa kita agar Roh Kudus memampukan kita untuk hidup baru di dalam Kristus. Ada juga peran komunitas di dalamnya. Oleh karena itu kita harus mau dikoreksi dan dikuatkan oleh saudara-saudara seiman di dalam Kristus. Tinggal bagaimana PERMATA mau berproses dan diproses menjadi manusia yang baru di dalam Kristus.
Oleh karena hidup baru di dalam Kristus lebih tepat jika dilakukan daripada hanya sekedar menjadi bahan diskusi, maka lagu di bawah ini dapat dijadikan lagu tekad untuk semakin diubahkan di dalam Kristus :

S’dikit demi sedikit, tiap hari tiap sifat
Yesus mengubahku (Dia ubahku)
Sejak ‘ku t’rima Dia, hidup dalam anug’rahNya
Yesus mengubahku
Refr. :
Dia ubahku, oh Jurus`lamat, aku bukan seperti yang dulu lagi
Meskipun nampak lambat, tapi ‘ku tahu, ‘ku s’makin sempurna nanti

Contoh lagu dapat diakses di : https://www.youtube.com/watch?v=Gu8PMCYSIBw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar