PA MAMRE GBKP TGL. 16 - 22 OKTOBER
2016
Vic. Floreanado Kilanta Sembiring
(Nando K. Sembiring)
Bencana Alam
Nats : Lukas
13:1-5
Tema : ULA
MBERATI TEMAN SI BAS KEPICETEN
Tujun : Mamre
Ngasup :
1) Nuriken
kai-kai si arus ilakoken Mamre gelah la nambahi perbeben si ikenai mara/bencana
2) Mpegegehi
ras nehken penampat man kalak si kena mara/bencana
Penjelasen Bahan Ogen & Renungen
Paksa
Pulau Mentawai iterjang tsunami, sekalak pejabat negara mbereken pernyataan si
la ncidahken rasa solidaritas ras empati. Arah akun media sosialna katakenna
bencana si nimpa masyarakat Mentawi perbahan dosa-dosa si ilakoken masyarakat Mentawai.
Pro kontra pe terjadi, lit si setuju janah lit ka si menyayangken statement si
bage rupana darat arah sekalak pejabat tingkat nasional.
Adi
sirenungken janah sibandingken masyarakat Mentawai ras para pejabat publik i
Indonesia ise kin si meluatna dosana, masyarakat Mentawai si ndarami nafkah
arah bertani ras erburu entah pejabat publik si munuh rakyat secara perlahan
arah sikapna si koruptif ras manipulatif? Adi kin bencana ijadiken Tuhan jadi
alatNa guna menghukum manusia perban dosa-dosana, ma arusna para pejabat
negarata si madin kena bencana?
Adi
siperdiateken Lukas 13:1-5, pola pikir si bage kepeken pernah ipake kalak Yahudi
paksa jaman Tuhan Yesus. Kematen kerna hal-hal si la biasa, kemalangen,
difabelitas ianggap balasan entah pe ukumen perbahan dosa-dosana si mbelin.
Pola pikir “sebab-akibat” si rupana bage itentang Tuhan Yesus (Lukas 13:2,4)
perbahan la ncidahken kekelengen si jadi inti pengajarenNa. Bencana si nimpa
manusia la baci ikatagoriken sebage tanda manusia e erdosa, ah kerina misteri
Dibata. Manusia la lit hakna menjadi hakim si menghakimi sapih-sapih ia. Sikap
si arusna ibuat manusia e me kap jera (Lukas 13:3,5), maksud jera i jenda e me kap
robah arah pola pemikiren si bage rupana, perbahan pemikiren si bage rupana la
ncidahken kekelengen ras rasa solidaritas si iajarken Tuhan Yesus.
Jadi
i ja posisi Mamre adi iidahna kalak si sangana i bas kepiceten nggeluh (banci
perbahan bencana alam entah pe korban bencana sosial, moral dan ekonomi).
Arusna sikap si ibuat Mamre e me kap sikap si empatik janah ncidahken
solidaritasna selaku pengikut Kristus Yesus. Seri bagi motto geluh Mamre, MAMRE
ERDIATE MAMRE ERPEMERE.
Arah
sikap erdiati ras erpemere, Mamre ncidahken rasa solidaritasna man kalak si
sangana i bas kepiceten arah aksi nyata baik materil entah pe imateril. E kerina
ilakokan Mamre guna merespon keleng ate Dibata. Mari jadi Mamre si empati ras
solider, mari sicidahken ku temanta si sangana i bas kepiceten maka keleng ate
Dibata ia.
PA PERMATA GBKP TGL. 17 - 23 OKTOBER
2016
Nrs. Pdt. L. br. Sinuhadji (Bp. Rey
Tarigan)
Manusia baru
dalam perspektif Iman Kristen dan Konfesi GBKP
Bahan Alkitab
: Efesus 4:17-24
Tema : AKU
SEKARANG BUKAN AKU YANG DULU
Tujuan : Agar
PERMATA GBKP :
1)
Menjelaskan ciri-ciri kehidupan manusia yang lama dan manusia yang baru
2) Menjadi
manusia baru di dalam Kristus
Penjelasan Bahan Alkitab
Menurut
kitab Kisah Para Rasul, jemaat Efesus didirikan oleh Paulus (Kis. 18:19-21;
19:1-20; 20:17-38). Surat rasul Paulus kepada jemaat di Efesus dituliskan
kurang lebih tahun 60 ketika rasul Paulus berada dalam penjara di kota Roma.
Tujuan utama surat ini adalah agar jemaat Efesus semakin meneguhkan kesatuan di
dalam Kristus setelah sebelumnya banyak ajaran sesat yang berusaha memecah
belah kesatuan jemaat. Oleh karena itu banyak penekanan rasul Paulus tentang
kesatuan di dalam Kristus di dalam surat ini (Kol. 2:11-22; 4:1-16; dsb.).
Secara
khusus bahan Alkitab kita pada kesempatan ini menekankan tentang manusia baru
di dalam Kristus. Pada ps. 4:1 rasul Paulus telah menegaskan tentang identitas
Kristen yang jelas, yaitu yang seluruh kehidupannya berpadanan dengan identitas
Kristen yang disandangnya. Ay. 17-19 merupakan gambaran kehidupan manusia lama
yang dahulu pernah dilakukan oleh jemaat Efesus sebelum mengenal Kristus : tidak
mengenal Allah, pikirannya gelap, tidak punya pengetahuan tentang Allah, keras
kepala, tidak punya rasa malu, selalu mengikuti nafsu duniawi, hidup dalam keserakahan
dan kecemaran sesuka hati yang menuju pada kebinasaan.
Pada
ay. 20-24 rasul Paulus menegaskan bahwa ketika seseorang telah mengenal
Kristus, belajar tentang Kristus (mendengar dan menerima pengajaran tentang
Kristus), maka kehidupan yang lama harus ditinggalkan dan mulai menjalani
kehidupan yang baru di dalam Kristus. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia
Sehari-hari (BIS) ay. 23-24 dikatakan, “Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui
seluruhnya. Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut
pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci”. Kehidupan yang
baru di dalam Kristus merupakan proses terus-menerus menuju pada kedewasaan
yang utuh di dalam Kristus (bdk. ps. 4:13), artinya kehidupan yang baru di
dalam Kristus bukanlah merupakan peristiwa yang instan namun merupakan suatu
proses yang perlahan tapi pasti. Ada peran manusia untuk mewujudkannya di bawah
pimpinan Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada orang-orang percaya (bdk. ps.
1:17-18, dsb.). Hal-hal praktis etis kristiani ditunjukkan rasul Paulus pada
ay. 25-32 sebagai wujud nyata kehidupan baru di dalam Kristus.
Aplikasi
Manusia
baru dalam perspektif Iman Kristen sudah jelas dalam bahan Alkitab kita pada
kesempatan ini dan dalam buku Bimbingan PA PERMATA GBKP. Sedangkan manusia baru
dalam perspektif Konfesi GBKP belum diuraikan dalam buku Bimbingan PA PERMATA.
Konfesi GBKP adalah pengakuan iman yang dirumuskan dalam konteks GBKP. Dalam
Konfesi GBKP yang baru, tidak diuraikan secara khusus tentang manusia baru
dalam bab khusus, melainkan tersirat dan tersebar dalam bab-bab sebagai berikut
(huruf tebal miring menyiratkan hidup baru atau manusia baru di dalam Kristus) :
- Bab I Alkitab. Alkitab adalah dasar kehidupan orang Kristen (Maz. 119:105) yang merupakan dasar pengajaran, nasehat dan penuntun tingkah laku (2 Tim. 3:16). Penghayatan isi Alkitab menjadikan hidup berbuah dalam kehidupan sehari hari (Gal. 5:22-23; Yak. 2:14-26; Yoh. 15:5).
- Bab II Allah. Allah Roh Kudus adalah pribadi Allah; Roh Allah dan Roh Kristus (Roma 8:15-17). Dialah Penolong dan Penghibur yang dikaruniakan untuk mengajar, mengingatkan orang percaya akan kehendak Allah dan ajaran Yesus Kristus, dan menanamkan serta memelihara iman sampai kedatangan Yesus Kristus kembali (Yoh. 14:26; 2 Kor. 3:17).
- Bab IV Manusia. Manusia diperlengkapi oleh Allah dengan hikmat dan akal budi serta dimahkotai dengan kemuliaan, hormat dan kuasa (Maz. 8:6-7). Manusia diciptakan dalam kesatuan tubuh, roh dan jiwa, yang harus dipelihara untuk kemuliaan Allah (Kej. 2:7; 1 Kor. 3:16, 6:17-20; 1 Tes. 5:23; Yak. 2:26).
- Bab X Ibadah. Ibadah adalah ungkapan rasa syukur orang Kristen yang telah diselamatkan oleh Allah yang dinampakkan melalui pikiran, ucapan dan tindakan dalam kehidupannya (Roma 12:1; Yak. 2:17). Ibadah merupakan panggilan untuk memuliakan Allah melalui segala sesuatu yang diberikan Allah dalam hidup orang Kristen, baik pengetahuan, bakat atau talenta dan harta milik (1 Taw. 29:14; 1 Sam. 2:7). Ibadah dilakukan setiap saat dalam konteks ruang dan waktu dalam bentuk ibadah pribadi, ibadah rumah tangga, ibadah minggu maupun ibadah jemaat lainnya.
- Bab XII Etika. Etika Kristen merupakan pengetahuan cara bersikap dan bertindak yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman nilai-nilai iman Kristen. Etika Kristen dibangun di atas dua sikap iman yang mendasar: mengasihi Allah, yang mengarahkannya kepada ketaatan iman terhadap hukum-hukum Allah sebagai petunjuk kehidupan (Mat. 7:24), dan mengasihi sesama, yang mengarahkannya kepada arti iman dalam kebersamaan hidup dengan sesama manusia (Kel. 20:8-11; Ibr. 10:25; 1 Kor. 14:40; Mat. 22:37-40; Ams. 8:30). Etika Kristen tidak bertujuan untuk memperoleh keselamatan tetapi merupakan buah atau ucapan syukur atas keselamatan yang telah diterima dari Allah (Ef. 2:8-10; Yak. 2).
- Bab XIV Keselamatan. Keselamatan adalah pemulihan kembali citra Allah dalam diri manusia. Keselamatan merupakan inisiatif Allah yang mengasihi manusia (Yoh. 3:16). Oleh karena itu, keselamatan merupakan anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia (Ef. 2:8-9). Keselamatan dari Allah diterima oleh iman dan membuahkan hidup benar dan kudus sesuai firman Allah serta semangat melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang telah dianugerahkan Kristus (2 Pet. 3:14; Kol. 1:17, 3:15-17; 1 Pet. 1:16).
Dari
uraian tentang manusia baru dalam perspektif Konfesi GBKP di atas dapat
disimpulkan bahwa GBKP mengakui kehidupan yang baru di dalam Kristus (manusia
baru) merupakan hal krusial yang harus nyata dalam hidup sehari-hari sebagai
identitas yang jelas terlihat dan terbedakan dengan identitas-identitas
lainnya. Persoalannya adalah, apakah kehidupan baru di dalam Kristus tersebut
benar-benar nyata dalam hidup PERMATA? Yang bisa menjawabnya adalah PERMATA
sendiri dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu cara yang
tepat ketika kita mencoba mengevaluasinya adalah dengan bertanya kepada orang-orang
di sekitar kita, misalnya bertanya kepada orang tua, saudara-saudara,
teman-teman, dsb. Apakah hidup saya sudah mencerminkan hidup baru di dalam
Kristus melalui cara berpikir, cara merasa, cara berbicara, dan cara bertingkah
laku? Jika pada kenyataannya banyak yang mengatakan bahwa hidup kita belum
mencerminkan hidup yang baru di dalam Kristus, maka kita harus mau
memperbaharuinya.
Hal
penting yang harus kita sadari adalah, hidup baru di dalam Kristus adalah suatu
proses yang progresif, langkah yang maju menuju pada kesempurnaan Kristus. Ada
peran Roh Kudus di dalamnya. Oleh karena itu kita harus meminta kepada Tuhan
melalui doa-doa kita agar Roh Kudus memampukan kita untuk hidup baru di dalam
Kristus. Ada juga peran komunitas di dalamnya. Oleh karena itu kita harus mau
dikoreksi dan dikuatkan oleh saudara-saudara seiman di dalam Kristus. Tinggal
bagaimana PERMATA mau berproses dan diproses menjadi manusia yang baru di dalam
Kristus.
Oleh
karena hidup baru di dalam Kristus lebih tepat jika dilakukan daripada hanya
sekedar menjadi bahan diskusi, maka lagu di bawah ini dapat dijadikan lagu
tekad untuk semakin diubahkan di dalam Kristus :
S’dikit demi
sedikit, tiap hari tiap sifat
Yesus
mengubahku (Dia ubahku)
Sejak ‘ku t’rima
Dia, hidup dalam anug’rahNya
Yesus
mengubahku
Refr. :
Dia ubahku,
oh Jurus`lamat, aku bukan seperti yang dulu lagi
Meskipun
nampak lambat, tapi ‘ku tahu, ‘ku s’makin sempurna nanti
Contoh lagu dapat
diakses di : https://www.youtube.com/watch?v=Gu8PMCYSIBw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar