PA
MAMRE GBKP TGL. 5 - 11 MEI 2019
Nrs.
Pdt. L. Sinuhadji (Bp. Rey Rapha Tarigan)
Menejemen Keuangan
Ogen : Kejadin 41:39-49
Tema : Kalak si erkiniteken pentar erbahan perencanaan
Tujun : Gelah Mamre :
1) Pentar erbahan perencanaan ekonomi man keluarga ras
jelma si enterem
2) Ngasup menciptakan peluang pengembangan ekonomi man
jelma si enterem
Metode : Sharing
Ogenta sendah akap kami enggo rusur sioge entah pe
sibegi turi-turinna, e me kerna Yusuf si ipengasup Dibata guna ngantusi nipi
raja Firaun. Labo saja ngantusi nipi raja tapi Yusuf pe ipengasup Dibata erbahan
perencanaan guna menanggulangi persoalen si iadapi bangsa Mesir janah ia ka si
itunjuk raja Firaun guna ngelaksanaken kai si enggo irencanakenna.
Si menarik i bas perikop bindu 41 si ibere judul
“Iantusi Yusuf nipi raja”, akap kami lit i bas ay. 38 - 41 i ja lit pengakun i
bas raja Firaun nari maka Kesah Dibata lit i bas Yusuf si erbahanca ganjangen
pemeteh ras kebeluhen Yusuf. Je nari maka iangkat raja Firaun Yusuf jadi wakil
raja guna ngaturken negeri Mesir.
Selanjutna ituriken maka ilaksanaken Yusuf alu mehuli
kerina rencana si irancangna. I bas 7 tahun si riba-iba ipepulung Yusuf kerina
pangan, itamakenna ku lumbung i bas tep-tep kuta. Sanga kelihen ngkenai kerina
negeri, italangi Yusuf me kerina lumbung ingan nimpan pangan. Idayakenna man
kalak Mesir. Jelma rehen ku Mesir i belang doni nari nukur nakan man Yusuf,
erkiteken kelihen ngkenai kerina ingan alu mesangat. Yusuf jadi pasu-pasu labo
hanya man kalak Mesir ras keluargana tapi pe man kerina jelma i belang doni
paksa si e.
Tema i bas PA sendah e me “Kalak si erkiniteken pentar
erbahan perencanaan” alu tujun gelah Mamre pentar erbahan perencanaan ekonomi
man keluarga ras jelma si enterem, bage pe ngasup menciptakan peluang
pengembangan ekonomi man jelma si enterem. I teruh judul i bas buku PA Mamrenta
nina “Menejemen keuangan”. Si jadi fokus i jenda akap kami e me “pentar” i bas
perencanaan keuangan entah pe menejemen keuangan. Pentar i jenda tentuna
kepentaren i bas Dibata nari. Sebab adi ngerana kerna kebeluhen i bas
perencanaan bage pe menejemen keuangan, khususna guna pribadi entah pe
keluarga, akap kami ratana kalak Karo enggo beluh (contoh : melala kalak Karo
si berinvestasi tanah entah pe emas). Melala kalak si beluh tapi lenga bo tentu
pentar.
Ogenta sendah enggo mereken teladan man banta i bas
pengalamen geluh Yusuf. Yusuf e me kap sekalak si erkemalangen man Dibata, Kesah
Dibata lit bas ia, geluhna lalap iarak-arak Dibata si erbahanca jore kerina si
idahikenna (bdk. Kej. 39:2,3,21,23). Enda palasta i bas kita erbahan
perencanaan ekonomi bage pe pengembangenna. Gelah alu bage hasil si idatken
kita arah perencanaan ras pengembangenna ndai labo saja berorientasi man
dirinta saja (egosentris), tapi lit kepedulian i bas dirinta, rukur ras
terbeban kita guna nampati kalak si deban si lit i sekelewetta (keluarga,
kade-kade, teman, jiran, rsd.) si membutuhken penampatta, janah gelar Dibata termulia
arah penampatta.
I teruh enda lit itambahi kami sada bahan PA si itulis
kami i bas tahun 2016 guna anak-anakta remaja, alu arapen banci
nambahi pemetehta kerna pengelolaan keuangan erpalasken Pustaka Si Badia.
Bujur.
Tema : BIJAK MENGELOLA
UANG
Bahan Alkitab : Lukas
19:12-27
Motto : Uang adalah
berkat Tuhan yang harus dikelola dengan bertanggung jawab
Penjelasan Bahan Alkitab
Perumpamaan dalam Luk. 19:12-27 hampir sama dengan
perumpamaan dalam Mat. 25:14-30. Yang membedakan adalah jumlah hamba (10 dan 3)
dan mata uang yang digunakan (mina dan talenta). Mina dan talenta adalah mata
uang yang digunakan pada masa itu. Nilai 1 mina setara dengan upah pekerja
buruh untuk 3 bulan, sedangkan 1 talenta sama dengan 6.000 mina. Berapa
nilainya pada masa kini? Kita dapat memperkirakannya dengan mengetahui berapa
upah pekerja buruh pada masa kini setiap bulannya. Perumpamaan tentang talenta
seringkali dikaitkan dengan karunia-karunia khusus yang diberikan Tuhan kepada
kita. Hal itu tidak salah, karena memang talenta tidak hanya dimengerti sebagai
uang tetapi sebagai bentuk-bentuk karunia yang diberikan Tuhan secara khusus
untuk membangun gerejaNya. Namun pada kesempatan ini, kita akan melihat
perumpamaan uang mina sebagai benar-benar berbicara tentang uang.
Hal-hal yang penting yang dapat kita pelajari dari
perumpamaan uang mina pertama-tama ada pada ay. 17, kalimat “setia dalam
perkara kecil” sama dengan yang diucapkan Tuhan Yesus dalam Luk. 16:10. Dalam
ayat tersebut Tuhan Yesus mengkaitkan kalimat “setia dalam perkara kecil”
dengan “mamon yang tidak jujur” yaitu sikap terhadap uang. Uang pada dasarnya
bersifat netral, namun banyak orang yang salah bersikap terhadapnya sehingga
uang dijadikan sebagai satu-satunya tujuan hidup. Ketika uang dijadikan
satu-satunya tujuan hidup maka uang akan menimbulkan berbagai macam kejahatan.
Dalam hal ini Tuhan Yesus memberikan nasihat agar uang jangan dijadikan sebagai
tujuan hidup melainkan sebagai alat untuk memuliakan Tuhan. Itulah sebabnya
uang disamakan dengan “perkara kecil” karena uang bukanlah perkara utama dalam
hidup, namun uang bukan juga dianggap sebagai perkara yang remeh. Uang tetap
penting sejauh uang itu digunakan sebagai alat untuk memuliakan Tuhan. Dengan
demikian “setia dalam perkara kecil” merupakan sikap yang benar terhadap uang
yaitu menjadikan uang sebagai alat untuk memuliakan Tuhan.
Hal penting kedua terdapat pada ay. 26. Ketidakjujuran
dalam hal-hal yang berkaitan dengan uang seringkali disebabkan oleh kekuatiran
dan ketakutan. Pada ay. 25 hamba-hamba yang lain heran karena uang 1 mina itu
justru diberikan kepada hamba yang memiliki 10 mina. Hamba-hamba yang heran itu
mewakili pola pikir duniawi tentang uang yang sangat dekat dengan soal
ketakutan dan kekuatiran. Seharusnya uang 1 mina itu diberikan kepada hamba
yang memiliki lebih sedikit daripada yang memiliki 10 mina. Namun pada ay. 26
dikatakan: “Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa
yang ada padanya”. Mempunyai apa? Yang paling utama adalah mempunyai iman bahwa
Tuhan pasti akan mencukupkan segala kebutuhan orang-orang yang percaya
kepadaNya.
Hal penting ketiga yang dapat kita pelajari dari
perumpamaan tentang uang mina, semua hamba itu mengelola uang miliki tuannya
dan menyerahkan semua hasil usahanya kepada tuannya. Artinya, semua yang kita
miliki di dunia ini adalah milik dan pemberian Tuhan. Termasuk uang yang kita
terima dari orang tua kita, adalah milik Tuhan yang harus kita kelola untuk
memuliakan Tuhan.
Bimbingan
Tema pada kesempatan ini “Bijak Mengelola Uang”.
Mengapa uang harus dikelola dengan bijak? Dalam 1 Tim. 6:10 dikatakan demikian,
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka”. Ternyata uang bukan hanya berpotensi menimbulkan berbagai
kejahatan tetapi juga dapat membuat seseorang menyimpang dari imannya dan
menyiksa dirinya sendiri. Hal ini yang harus kita waspadai sejak dini. Uang
dapat membawa kita kepada kebaikan, tetapi di sisi lain uang juga dapat membawa
kita kepada kehancuran. Itulah sebabnya uang harus kita kelola dengan bijak
agar dapat mendatangkan berkat dalam hidup kita. Bagaimana caranya?
Pertama-tama harus ada pemahaman dalam benak kita
bahwa uang adalah milik dan pemberian Tuhan. Dengan pemahaman seperti ini maka
kita harus mempertanggungjawabkan uang yang kita miliki dan penggunaannya
kepada Tuhan. Memang uang yang kita miliki adalah hasil kerja keras orang tua
kita, tetapi dalam iman Kristen, kita hidup hanya karena kasih karunia Tuhan.
Pekerjaan, karir, profesi yang dimiliki oleh orang tua kita merupakan kasih
karunia Tuhan. Oleh karena itu uang yang kita terima dari orang tua kitapun
merupakan hasil dari kasih karunia Tuhan kepada orang tua kita.
Mempertanggungjawabkan uang yang kita miliki dan penggunaannya kepada Tuhan
artinya, kita harus memakai uang kita sebagai alat untuk memuliakan Tuhan.
Kedua, kita harus bersyukur kepada Tuhan atas uang yang kita miliki berapapun
jumlahnya. Dengan bersyukur maka kita akan terhindar dari ketakutan dan
kekuatiran berkaitan dengan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup kita
sekaligus dapat mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki (bdk. Ibr. 13:5).
Ketiga, kita harus berdoa kepada Tuhan agar Tuhan mencukupkan segala kebutuhan
kita dan kita dimampukan untuk dapat mengelola uang yang kita miliki dengan
bijak.
Memang remaja belum bekerja secara formal dan
menghasilkan uang. Namun remaja sudah dapat belajar dari sejak dini mengelola uang
yang diterima dari orang tua dengan bijak sehingga menjadi berkat untuk diri
sendiri, menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya, dan semuanya itu
menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Langkah praktis yang sering disarankan adalah
menabung. Namun terkadang remaja masih kurang cermat di dalam membedakan apa
yang menjadi kebutuhannya dan apa yang menjadi keinginannya, sehingga uang
tabunganpun lebih banyak dihabiskan hanya untuk memenuhi apa yang menjadi
keinginan remaja. Misalnya membeli handphone terbaru, membeli pulsa untuk main
game, dsb. Padahal sebenarnya masih banyak hal lain yang lebih dibutuhkan
misalnya membeli perlengkapan sekolah. Selain ikut membantu meringankan beban
orang tua dalam melengkapi kebutuhan sekolah kita, kita juga ikut menyenangkan
hati orang tua kita dengan kita membeli perlengkapan sekolah kita dari hasil
tabungan kita sendiri.
Oleh karena itu menabung saja tidak cukup, kita
membutuhkan hikmat Tuhan agar kita diberikan kemampuan untuk menentukan
prioritas yaitu memilih apa yang kita butuhkan dan apa yang kita inginkan pada
waktu yang tepat. Artinya, remajapun dapat membeli apa yang menjadi keinginan
remaja pada waktu yang tepat, yaitu ketika semua yang lebih dibutuhkan sudah
terpenuhi. Hikmat Tuhan juga memampukan kita untuk berempati kepada orang lain,
khususnya orang tua, saudara-saudara dan teman-teman kita. Pada saat-saat
tertentu mungkin orang tua kita lebih membutuhkan tabungan kita untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih penting, mungkin ada saudara atau teman kita yang
membutuhkan bantuan kita, pada saat itulah kita dapat menjadi berkat bagi
mereka melalui uang yang kita miliki.
Bujur pandita. Mohon ijin share bahan pa mamre dan moria online :
BalasHapus1. Moria - https://www.gbkpkm8.com/2019/05/kiniteken-mpeturah-kepentaren-tantangen.html
2. Mamre - https://www.gbkpkm8.com/2019/05/kalak-si-erkiniteken-pentar-erbahan.html
Bujur pandita..
Pendeta tolong share bahan PA moria si tanggal 5-11 mei... Kiniteken mpeturah kepentaren.... Bujur melala Pendeta...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPdt pa mamre minggu eda
BalasHapus