Jumat, 03 Mei 2019

PA Kategorial GBKP Tgl. 5 - 11 Mei 2019

PA MAMRE GBKP TGL. 5 - 11 MEI 2019
Nrs. Pdt. L. Sinuhadji (Bp. Rey Rapha Tarigan)

Menejemen Keuangan

Ogen : Kejadin 41:39-49
Tema : Kalak si erkiniteken pentar erbahan perencanaan
Tujun : Gelah Mamre :
1) Pentar erbahan perencanaan ekonomi man keluarga ras jelma si enterem
2) Ngasup menciptakan peluang pengembangan ekonomi man jelma si enterem
Metode : Sharing

Ogenta sendah akap kami enggo rusur sioge entah pe sibegi turi-turinna, e me kerna Yusuf si ipengasup Dibata guna ngantusi nipi raja Firaun. Labo saja ngantusi nipi raja tapi Yusuf pe ipengasup Dibata erbahan perencanaan guna menanggulangi persoalen si iadapi bangsa Mesir janah ia ka si itunjuk raja Firaun guna ngelaksanaken kai si enggo irencanakenna.
Si menarik i bas perikop bindu 41 si ibere judul “Iantusi Yusuf nipi raja”, akap kami lit i bas ay. 38 - 41 i ja lit pengakun i bas raja Firaun nari maka Kesah Dibata lit i bas Yusuf si erbahanca ganjangen pemeteh ras kebeluhen Yusuf. Je nari maka iangkat raja Firaun Yusuf jadi wakil raja guna ngaturken negeri Mesir.
Selanjutna ituriken maka ilaksanaken Yusuf alu mehuli kerina rencana si irancangna. I bas 7 tahun si riba-iba ipepulung Yusuf kerina pangan, itamakenna ku lumbung i bas tep-tep kuta. Sanga kelihen ngkenai kerina negeri, italangi Yusuf me kerina lumbung ingan nimpan pangan. Idayakenna man kalak Mesir. Jelma rehen ku Mesir i belang doni nari nukur nakan man Yusuf, erkiteken kelihen ngkenai kerina ingan alu mesangat. Yusuf jadi pasu-pasu labo hanya man kalak Mesir ras keluargana tapi pe man kerina jelma i belang doni paksa si e.
Tema i bas PA sendah e me “Kalak si erkiniteken pentar erbahan perencanaan” alu tujun gelah Mamre pentar erbahan perencanaan ekonomi man keluarga ras jelma si enterem, bage pe ngasup menciptakan peluang pengembangan ekonomi man jelma si enterem. I teruh judul i bas buku PA Mamrenta nina “Menejemen keuangan”. Si jadi fokus i jenda akap kami e me “pentar” i bas perencanaan keuangan entah pe menejemen keuangan. Pentar i jenda tentuna kepentaren i bas Dibata nari. Sebab adi ngerana kerna kebeluhen i bas perencanaan bage pe menejemen keuangan, khususna guna pribadi entah pe keluarga, akap kami ratana kalak Karo enggo beluh (contoh : melala kalak Karo si berinvestasi tanah entah pe emas). Melala kalak si beluh tapi lenga bo tentu pentar.
Ogenta sendah enggo mereken teladan man banta i bas pengalamen geluh Yusuf. Yusuf e me kap sekalak si erkemalangen man Dibata, Kesah Dibata lit bas ia, geluhna lalap iarak-arak Dibata si erbahanca jore kerina si idahikenna (bdk. Kej. 39:2,3,21,23). Enda palasta i bas kita erbahan perencanaan ekonomi bage pe pengembangenna. Gelah alu bage hasil si idatken kita arah perencanaan ras pengembangenna ndai labo saja berorientasi man dirinta saja (egosentris), tapi lit kepedulian i bas dirinta, rukur ras terbeban kita guna nampati kalak si deban si lit i sekelewetta (keluarga, kade-kade, teman, jiran, rsd.) si membutuhken penampatta, janah gelar Dibata termulia arah penampatta.

I teruh enda lit itambahi kami sada bahan PA si itulis kami i bas tahun 2016 guna anak-anakta remaja, alu arapen banci nambahi pemetehta kerna pengelolaan keuangan erpalasken Pustaka Si Badia. Bujur.

Tema : BIJAK MENGELOLA UANG
Bahan Alkitab : Lukas 19:12-27
Motto : Uang adalah berkat Tuhan yang harus dikelola dengan bertanggung jawab

Penjelasan Bahan Alkitab

Perumpamaan dalam Luk. 19:12-27 hampir sama dengan perumpamaan dalam Mat. 25:14-30. Yang membedakan adalah jumlah hamba (10 dan 3) dan mata uang yang digunakan (mina dan talenta). Mina dan talenta adalah mata uang yang digunakan pada masa itu. Nilai 1 mina setara dengan upah pekerja buruh untuk 3 bulan, sedangkan 1 talenta sama dengan 6.000 mina. Berapa nilainya pada masa kini? Kita dapat memperkirakannya dengan mengetahui berapa upah pekerja buruh pada masa kini setiap bulannya. Perumpamaan tentang talenta seringkali dikaitkan dengan karunia-karunia khusus yang diberikan Tuhan kepada kita. Hal itu tidak salah, karena memang talenta tidak hanya dimengerti sebagai uang tetapi sebagai bentuk-bentuk karunia yang diberikan Tuhan secara khusus untuk membangun gerejaNya. Namun pada kesempatan ini, kita akan melihat perumpamaan uang mina sebagai benar-benar berbicara tentang uang.
Hal-hal yang penting yang dapat kita pelajari dari perumpamaan uang mina pertama-tama ada pada ay. 17, kalimat “setia dalam perkara kecil” sama dengan yang diucapkan Tuhan Yesus dalam Luk. 16:10. Dalam ayat tersebut Tuhan Yesus mengkaitkan kalimat “setia dalam perkara kecil” dengan “mamon yang tidak jujur” yaitu sikap terhadap uang. Uang pada dasarnya bersifat netral, namun banyak orang yang salah bersikap terhadapnya sehingga uang dijadikan sebagai satu-satunya tujuan hidup. Ketika uang dijadikan satu-satunya tujuan hidup maka uang akan menimbulkan berbagai macam kejahatan. Dalam hal ini Tuhan Yesus memberikan nasihat agar uang jangan dijadikan sebagai tujuan hidup melainkan sebagai alat untuk memuliakan Tuhan. Itulah sebabnya uang disamakan dengan “perkara kecil” karena uang bukanlah perkara utama dalam hidup, namun uang bukan juga dianggap sebagai perkara yang remeh. Uang tetap penting sejauh uang itu digunakan sebagai alat untuk memuliakan Tuhan. Dengan demikian “setia dalam perkara kecil” merupakan sikap yang benar terhadap uang yaitu menjadikan uang sebagai alat untuk memuliakan Tuhan.
Hal penting kedua terdapat pada ay. 26. Ketidakjujuran dalam hal-hal yang berkaitan dengan uang seringkali disebabkan oleh kekuatiran dan ketakutan. Pada ay. 25 hamba-hamba yang lain heran karena uang 1 mina itu justru diberikan kepada hamba yang memiliki 10 mina. Hamba-hamba yang heran itu mewakili pola pikir duniawi tentang uang yang sangat dekat dengan soal ketakutan dan kekuatiran. Seharusnya uang 1 mina itu diberikan kepada hamba yang memiliki lebih sedikit daripada yang memiliki 10 mina. Namun pada ay. 26 dikatakan: “Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya”. Mempunyai apa? Yang paling utama adalah mempunyai iman bahwa Tuhan pasti akan mencukupkan segala kebutuhan orang-orang yang percaya kepadaNya.
Hal penting ketiga yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang uang mina, semua hamba itu mengelola uang miliki tuannya dan menyerahkan semua hasil usahanya kepada tuannya. Artinya, semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik dan pemberian Tuhan. Termasuk uang yang kita terima dari orang tua kita, adalah milik Tuhan yang harus kita kelola untuk memuliakan Tuhan.

Bimbingan

Tema pada kesempatan ini “Bijak Mengelola Uang”. Mengapa uang harus dikelola dengan bijak? Dalam 1 Tim. 6:10 dikatakan demikian, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”. Ternyata uang bukan hanya berpotensi menimbulkan berbagai kejahatan tetapi juga dapat membuat seseorang menyimpang dari imannya dan menyiksa dirinya sendiri. Hal ini yang harus kita waspadai sejak dini. Uang dapat membawa kita kepada kebaikan, tetapi di sisi lain uang juga dapat membawa kita kepada kehancuran. Itulah sebabnya uang harus kita kelola dengan bijak agar dapat mendatangkan berkat dalam hidup kita. Bagaimana caranya?
Pertama-tama harus ada pemahaman dalam benak kita bahwa uang adalah milik dan pemberian Tuhan. Dengan pemahaman seperti ini maka kita harus mempertanggungjawabkan uang yang kita miliki dan penggunaannya kepada Tuhan. Memang uang yang kita miliki adalah hasil kerja keras orang tua kita, tetapi dalam iman Kristen, kita hidup hanya karena kasih karunia Tuhan. Pekerjaan, karir, profesi yang dimiliki oleh orang tua kita merupakan kasih karunia Tuhan. Oleh karena itu uang yang kita terima dari orang tua kitapun merupakan hasil dari kasih karunia Tuhan kepada orang tua kita. Mempertanggungjawabkan uang yang kita miliki dan penggunaannya kepada Tuhan artinya, kita harus memakai uang kita sebagai alat untuk memuliakan Tuhan. Kedua, kita harus bersyukur kepada Tuhan atas uang yang kita miliki berapapun jumlahnya. Dengan bersyukur maka kita akan terhindar dari ketakutan dan kekuatiran berkaitan dengan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup kita sekaligus dapat mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki (bdk. Ibr. 13:5). Ketiga, kita harus berdoa kepada Tuhan agar Tuhan mencukupkan segala kebutuhan kita dan kita dimampukan untuk dapat mengelola uang yang kita miliki dengan bijak.
Memang remaja belum bekerja secara formal dan menghasilkan uang. Namun remaja sudah dapat belajar dari sejak dini mengelola uang yang diterima dari orang tua dengan bijak sehingga menjadi berkat untuk diri sendiri, menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya, dan semuanya itu menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Langkah praktis yang sering disarankan adalah menabung. Namun terkadang remaja masih kurang cermat di dalam membedakan apa yang menjadi kebutuhannya dan apa yang menjadi keinginannya, sehingga uang tabunganpun lebih banyak dihabiskan hanya untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan remaja. Misalnya membeli handphone terbaru, membeli pulsa untuk main game, dsb. Padahal sebenarnya masih banyak hal lain yang lebih dibutuhkan misalnya membeli perlengkapan sekolah. Selain ikut membantu meringankan beban orang tua dalam melengkapi kebutuhan sekolah kita, kita juga ikut menyenangkan hati orang tua kita dengan kita membeli perlengkapan sekolah kita dari hasil tabungan kita sendiri.
Oleh karena itu menabung saja tidak cukup, kita membutuhkan hikmat Tuhan agar kita diberikan kemampuan untuk menentukan prioritas yaitu memilih apa yang kita butuhkan dan apa yang kita inginkan pada waktu yang tepat. Artinya, remajapun dapat membeli apa yang menjadi keinginan remaja pada waktu yang tepat, yaitu ketika semua yang lebih dibutuhkan sudah terpenuhi. Hikmat Tuhan juga memampukan kita untuk berempati kepada orang lain, khususnya orang tua, saudara-saudara dan teman-teman kita. Pada saat-saat tertentu mungkin orang tua kita lebih membutuhkan tabungan kita untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting, mungkin ada saudara atau teman kita yang membutuhkan bantuan kita, pada saat itulah kita dapat menjadi berkat bagi mereka melalui uang yang kita miliki.

4 komentar:

  1. Bujur pandita. Mohon ijin share bahan pa mamre dan moria online :
    1. Moria - https://www.gbkpkm8.com/2019/05/kiniteken-mpeturah-kepentaren-tantangen.html
    2. Mamre - https://www.gbkpkm8.com/2019/05/kalak-si-erkiniteken-pentar-erbahan.html

    Bujur pandita..

    BalasHapus
  2. Pendeta tolong share bahan PA moria si tanggal 5-11 mei... Kiniteken mpeturah kepentaren.... Bujur melala Pendeta...

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus