Pdt. Larena Sinuhadji (Nd. ReyRapha Tarigan)
KELENG ATE DIBATA JABU SI ERKEMALANGEN MAN BANA
Masmur 103:13-14 (PJJ Intergenerasional)
Pengantar
Kalangan Kristen pada umumnya meyakini bahwa keluarga adalah lembaga pertama yang diciptakan Allah. Keyakinan ini ada karena kesaksian Alkitab menyatakan demikian (Kej. 2:24; Mat. 19:6). Mengapa keluarga disebut lembaga pertama? Menurut informasi dari ringkasan AI, “Lembaga adalah wadah atau struktur yang menaungi kegiatan atau aktivitas tertentu, baik itu formal maupun informal, yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.” Berdasarkan arti kata lembaga ini maka dapat dikatakan bahwa keluarga adalah wadah atau struktur pertama yang menaungi kegiatan tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Bila dikaitkan dengan iman Kristen, maka semua kegiatan yang dilakukan di dalam keluarga Kristen bertujuan untuk mewujudnyatakan misi kasih Allah ke tengah-tengah dunia ini. Pada kesempatan ini kembali kita akan belajar tentang keluarga Kristen yang dikasihi Allah berdasarkan Mazmur 103:13-14.
Penjelasan Bahan Alkitab
Mazmur 103 merupakan lagu pujian kepada Tuhan yang digubah oleh Daud. Dalam konteks budaya Israel kuno, Mazmur ini sering digunakan dalam ibadah dan perayaan-perayaan keagamaan. Bila Daud yang menciptakan nyanyian ini tentu sudah melalui suatu perjalanan iman yang luar biasa dalam kehidupannya.
Oleh karena itu dalam lagu ini, Daud mengajak semua orang percaya untuk memuji nama Tuhan dan mengingat semua kebaikanNya. Daud mengajak semua orang percaya untuk mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang mengampuni dosa-dosa dan menyembuhkan berbagai penyakit. Tuhan juga memberikan hidup yang baru, memahkotai orang-orang percaya dengan kasih setia serta belas kasih, dan memuaskan dengan berbagai kebaikan. Daud juga mengajak semua orang percaya untuk mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang adil, berbelas kasih, dan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa-dosa kita. Kasih setia Tuhan sangat besar, seperti tingginya langit di atas bumi dan Tuhan menjauhkan kita dari pelanggaran-pelanggaran kita. Tuhan juga menyayangi kita seperti seorang ayah yang menyayangi anak-anaknya. Daud juga mengajak semua malaikat dan ciptaan Tuhan untuk memuji dan menghormatiNya. Mazmur ini mengajarkan kita untuk selalu memuji dan menghormati Tuhan karena kasih setiaNya yang luar biasa dan abadi.
Secara khusus pada kesempatan ini kita akan fokus ke ay. 13 dan 14. Di ay. 13, Daud menyatakan, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” Dalam terj. Bhs. Karo, “Bagi keleng ate bapa man anak-anakna, bage kal me pengkelengi Dibata kalak si erkemalangen man baNa.” Relasi yang harmonis antara bapa dan anak-anaknya menjadi gambaran kasih sayang Tuhan kepada umatNya. Gambaran bapa yang penuh perhatian dan kasih sayang ini tentu kurang cocok dengan pengalaman sebagian besar keluarga dalam konteks Indonesia dan budaya Karo, di mana kaum bapa kurang mampu mengekspresikan kasih sayangnya kepada keluarga. Namun demikian, terlihat maka dalam pengalaman hidup Daud, benar-benar ia merasakah kasih sayang Isai bapanya sehingga itu dijadikan gambaran kasih sayang Tuhan yang luar biasa kepada umatNya.
![]() |
Versi Audio Silahkan Klik : https://youtu.be/enCHXmoNfms |
Pada ay. 14, Daud menyatakan, “Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bah-wa kita ini debu.” Dalam terj. BIMK, “Sebab Tuhan tahu kita terbuat dari apa, IA ingat kita ini hanya debu.” Daud mengingatkan kembali pada peristiwa penciptaan, di mana Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah. Dari sini Daud ingin menyatakan bahwa sebagai pencipta manusia, Tuhan sangat mengetahui kelemahan-kelemahan kita. Namun justru karena kelemahan-kelemahan itulah Tuhan sangat mengasihi kita umatNya. Selain itu, menurut kami, ayat ini adalah pengakuan iman Daud bahwa Tuhan-lah satu-satunya yang berkuasa dalam hidupnya, sekaligus respon ucapan syukur Daud kepada Tuhan yang telah mengasihinya.
Aplikasi
Tema PJJ saat ini adalah, “Keleng ate Dibata jabu si erkemalangen man baNa,” atau dalam terj. Bhs. Ind., “Kasih Tuhan kepada keluarga yang mengandalkan-Nya,” dengan sub tema “PJJ lintas generasi.” Berdasarkan tema ini, kita sepakat bahwa Tuhan sudah pasti sangat mengasihi keluarga-keluarga yang mengandalkanNya, karena memang itulah yang Tuhan harapkan. Dalam bahan Alkitab kita sangat jelas terlihat bagaimana Daud sangat mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini kembali kita diingatkan akan kasih Tuhan yang luar biasa kepada orang-orang percaya, khususnya kepada keluarga-keluarga yang beriman dan melakukan semua yang Tuhan kehendaki melalui firmanNya. Keluarga-keluarga Kristen yang mengandalkan Tuhan sudah pasti akan mewujudkan misi Kristus di dunia ini. Marilah kita bertekad untuk menjaga misi keluarga Kristen ini sehingga Kerajaan Allah benar-benar dapat diwujudkan di manapun kita berada. Di tengah-tengah keluarga, di tengah-tengah pekerjaan atau profesi, di tengah-tengah Gereja, dan di tengah-tengah masyarakat sekitar kita, termasuk di dalamnya Media Sosial.
Sub tema PJJ kali ini berkaitan dengan Perpulungen Jabu-jabu (PJJ) atau Perseku-tuan Keluarga intergenerasional. Dalam Buku PJJ tidak dijelaskan apa yang di-maksud dengan intergenerasional. Dari metode, sharing, dan games yang ada di dalam Buku PJJ, kami menyimpulkan bahwa dalam PJJ kali ini diharapkan kehadiran keluarga secara lengkap, termasuk anak-anak. Dalam hal ini kami mengharapkan kehadiran seluruh anggota keluarga dalam PJJ kali ini supaya metode, sharing, dan games dapat dilakukan dengan baik. Atau mungkin melalui PJJ kali ini diharapkan keluarga-keluarga GBKP mau melaksanakan Kebaktian Keluarga di rumah masing-masing, sehingga apa yang menjadi misi Kristus dapat diajarkan juga kepada seluruh anggota keluarga. Sehingga keluarga-keluarga GBKP benar-benar menjadi berkat di manapun berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar