Selasa, 12 Mei 2015

Bimbingen Khotbah Minggu 17 Mei 2015

BIMBINGEN KHOTBAH MINGGU 17 MEI 2015
MINGGU EXAUDI
(Naras Pdt. Bp. Rey Tarigan)

Invocatio :
Masmur 29:11
Ogen :
1 Johanes 5:9-13 (Tunggal)
Khotbah :
Masmur 76:2-13 (Antiponal)
Tema :
DIBATA RAJA DAME RAS KEGELUHEN

Penjelasan Bahan Alkitab

Mazmur 76 merupakan pengakuan dan pujian Pemazmur terhadap kemahakuasaan Allah yang tidak ada tandingannya di dunia ini (bukan hanya di Yehuda atau Israel saja, ay. 2). Selain itu Mazmur 76 dapat juga diartikan sebagai tindakan-tindakan yang akan dilakukan Allah pada zaman akhir, di mana Allah bertindak sebagai Hakim yang adil terhadap segala bangsa. Kemahakuasaan Allah digambarkan dengan kemampuanNya mengubah situasi perang menjadi situasi tidak ada peperangan, IA mampu memusnahkan segala peralatan yang diciptakan manusia untuk berperang (ay. 3-7). Ini merupakan simbolisasi ketidakberdayaan manusia dengan segala kepandaian yang dimilikinya di hadapan Allah. Sementara itu gambaran Allah sebagai Hakim yang adil terlihat pada ay. 9 dan 10. Keadilan Allah dinyatakan untuk orang-orang yang tertindas. Ini merupakan gambaran terhadap sikap Allah yang lebih mencintai kedamaian, keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah (kepedulian - empati). Oleh sebab itu Pemazmur mengajak para penguasa dunia agar tidak lupa diri dan menyadari bahwa di balik segala kuasa terkuat yang ada di dunia ini masih ada kuasa yang lebih dahsyat, yaitu kuasa Allah yang disembah oleh Pemazmur (ay. 11-13).
1 Joh. 5:9-13 merupakan bukti nyata kecintaan Allah terhadap kedamaian, keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah. IA mengutus AnakNya ke tengah-tengah dunia ini untuk membawa keselamatan dalam wujud perdamaian, keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah. Semua orang yang percaya kepada Kristus memiliki hidup (ay. 12). Hidup kekal tidak hanya diartikan sebagai kehidupan sesudah kematian, tetapi juga suatu daya, kekuatan yang menghidupkan di tengah-tengah dunia ini. Hidup di dunia tidak akan pernah terwujud ketika tidak ada perdamaian, keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah. Ketika ketiganya hilang di tengah-tengah dunia ini, maka yang ada hanyalah kebencian, peperangan, dan kematian.
Mazmur 29:11, merupakan penguatan kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan. Setiap orang yang percaya kepadaNya diberikan kekuatan dan berkat oleh Tuhan.

Perenungan

Jika kita diperhadapkan pada dua pilihan, damai atau perang? Dalam hati kecil kita pastilah kita memilih damai. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya setiap orang di dunia ini mengharapkan suatu situasi di mana ada kedamaian, keadilan, dan kepedulian. Karena hanya dalam situasi itulah manusia dapat menjalani hidup ini dengan baik, itulah harapan kita.
Namun pada kenyataannya dunia ini dikuasai oleh peperangan dan manusia selalu gagal mewujudkan damai, keadilan, dan kepedulian. Kuasa dosa telah membuat manusia menjadi tamak, egois, ingin menguasai apapun dan siapapun demi keuntungan dan kenikmatan diri sendiri, sehingga terjadilah peperangan, penindasan, kekejaman, dsb. Sejarah telah membuktikan bahwa peperangan yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh ketamakan manusia yang ingin menguasai apapun dan siapapun demi keuntungan diri sendiri.
Pemazmur mengajak kita untuk mengingat kuasa Allah yang melebihi kuasa apapun di dunia ini. Pemazmur mengingatkan bahwa Allah adalah hakim yang adil, mencintai damai, peduli kepada yang lemah dan tertindas. Artinya, bila kita berada dalam situasi tertindas sebagai akibat dari kesewenang-wenangan orang-orang berkuasa, maka kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan berada di pihak kita, suatu saat Tuhan akan melepaskan kita dari penderitaan yang kita alami. Bila kita adalah seorang pemimpin, ingatlah bahwa kuasa yang kita miliki sebagai seorang pemimpin tidak boleh kita pergunakan untuk menindas orang lain, karena Allah akan murka karenanya.
Ogen mengingatkan kepada kita bahwa sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita diberikan kapasitas untuk membawa kehidupan di mana pun kita berada. Kehidupan yang dimaksudkan di sini adalah daya yang menghidupkan. Oleh karena itu marilah kita hidupkan daya perdamaian, keadilan, dan kepedulian di mana pun kita berada. Invocatio memotivasi kita untuk melakukannya. Dalam minggu Exaudi ini (Exaudi : “Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!” Mzm. 27:7), marilah kita panjatkan harapan kita tentang perdamaian, keadilan, dan kepedulian kepada Allah, karena Allah adalah sumber kedamaian dan kehidupan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar